Berawal dari semangat untuk membawa perubahan nyata ke daerah, Yayasan Kreatif memulai program “Desa Inovatif” pada tahun 2020. Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa melalui pendekatan kreatif berbasis seni, teknologi, dan kewirausahaan.
Banyak desa di Indonesia yang memiliki potensi luar biasa — mulai dari produk kerajinan, hasil bumi, hingga tradisi budaya. Sayangnya, sebagian besar belum memiliki strategi pemasaran dan manajemen modern. Yayasan Kreatif hadir untuk menjembatani hal itu. Dengan pendekatan edukatif dan teknologi digital, para relawan mengajarkan warga desa cara mengemas produk, membuat merek, hingga memasarkan secara daring melalui media sosial dan marketplace.
“Kami tidak ingin masyarakat hanya jadi penonton di era digital ini. Mereka harus ikut terlibat dan tumbuh bersama perubahan,” tutur Ahmad Rofiq, koordinator lapangan Yayasan Kreatif.
Salah satu kisah sukses datang dari Desa Cibunian, Jawa Barat, yang sebelumnya hanya mengandalkan hasil anyaman bambu. Setelah mendapatkan pelatihan dari Yayasan Kreatif, para pengrajin kini memiliki merek produk sendiri dan berhasil menembus pasar nasional. Bahkan, beberapa di antaranya sudah ekspor ke luar negeri.
Program Desa Inovatif tidak hanya mengajarkan keterampilan, tetapi juga menanamkan nilai kolaborasi dan kepemimpinan lokal. Melalui pembentukan komunitas pemuda desa, Yayasan Kreatif berharap muncul generasi baru yang berani memimpin dan membawa perubahan positif bagi lingkungannya.
Kini lebih dari 15 desa telah tergabung dalam program ini. Setiap tahun, Yayasan Kreatif mengadakan Festival Desa Kreatif untuk memamerkan hasil karya dan inovasi masyarakat binaan.
Yayasan Kreatif membuktikan bahwa kreativitas bukan hanya milik kota besar — tetapi juga dapat tumbuh di desa-desa yang penuh semangat dan kearifan lokal.
📸 Ide Foto:
Relawan muda mengajari ibu-ibu desa membuat produk UMKM; suasana desa dengan produk anyaman, senyum warga lokal.
